Draw untuk turnamen World Tour Finals 2018 sampai artikel ini ditulis memang belum dirilis, meski data para pesertanya sudah final dan tengah mempersiapkan diri untuk dapat tampil baik. Namun untuk melihat kesempatan pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, dalam menghadapi 7 ganda putra terbaik dunia nanti bisa kita prediksi dengan rekor pertemuan mereka.
Marcus/ Kevin saat juarai Dubai World Superseries Finals 2017 lalu yang saat ini berubah nama menjadi World Tour Finals 2018 (www.badmintonindonesia.org)
Melansir data dari BWFbadminton.com (05/12/2018) Kami mencoba membuat prediksi dengan memanfaatkan data rekor pertemuan pasangan Marcus/Kevin terhadap calon lawannya di World Tour Finals 2018 Guangzhou - China yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 16 Desember depan.
Marcus/Kevin yang berhasil finish di garis pertama Rank Race to Guangzhou akan bergabung dengan 7 pasangan ganda putra dunia lainnya di World Tour Finals 2018, dan sampai saat ini belum dirilis data terbaru tentang draw mereka nanti.
Tapi kita bisa prediksi dengan data yang ada dari BWF berikut ini (rekor pertemuan dengan Marcus/Kevin) :
1.Chen Hung Ling/ Wang Chi Lin [Taipei], rekor pertemuan : 0-5
  • India Open 2016 : kalah 11-21 17-21
  • India Open 2017 : kalah 17-21 17-21
  • Indonesia Masters 2018 : kalah 22-20 14-21 17-21
  • All England Open 2018 : kalah 15-21 13-21
  • French Open 2018 : kalah 17-21 11-21
Chen Hung Ling dan Wang Chi Lin - Taipei (www.bwfbadminton.com)
Meski pasangan ini belum pernah menang sama sekali dari lima kali pertemuannya dengan Marcus/Kevin, namun mereka tetap bukan lawan mudah. Pola permainan yang cepat dan akurat masih dapat mereka tampilkan untuk membuat perlawanan.
2.Liao Min Chun/ Su Ching Heng [Taipei], rekor pertemuan : 0-0
Marcus/Kevin memang belum pernah bertemu dengan pasangan Liao/Su ini, namun mereka pernah mengalahkan Liao Min Chun saat berpasangan dengan Tseng Min Hao di Singapore Open 2015 21-17 21-13.
Su Ching Heng (kiri) dan Liao Min Chun - Taipei (www.bwfbadminton.com)
3.Han Cengkai/ Zhou Haodong [China], rekor pertemuan : 2-1
  • R32 World Championships 2018 : kalah 21-18 14-21 18-21
  • SF Victor China Open 2018 : menang 21-19 11-21 21-17
  • Final French Open 2018 : menang 23-21 8-21 21-17
Pasangan muda China ini memang masih lebih unggul secara rekor pertemuannya dengan Marcus/Kevin sepanjang 2018. Tapi di setiap pertemuan mereka selalu diwarnai dengan aksi curang wasit dan hakim garis yang selalu berusaha merusak konsentrasi pertandingan dengan pernyataan yang kontroversial.
Han Cengkai (kiri) dan Zhou Hao Dong - China (www.bwfbadminton.com)
4.Kim Astrup/ Anders Skaarup Rasmussen [Denmark], rekor pertemuan : 1-5
  • QF Swiss Open 2015 : kalah 20-22 21-19 17-21
  • R16 Australian Open 2016 : kalah 21-17 17-21 18-21
  • R32 Indonesia Open 2017 : menang 21-16 21-16
  • QF Japan Open 2017 : kalah 19-21 20-22
  • Final India Open 2018 : kalah 14-21 16-21
  • QF Victor China Open 2018 : kalah 20-22 17-21
Dari enam kali pertemuan, pasangan ini hanya sekali menang atas Marcus/Kevin. Namun yang jadi catatannya adalah setiap pertemuan mereka selalu diwarnai adu rubber set yang panjang. Ini menandakan bahwa pasangan ini tidak bisa dianggap enteng. Apalagi kelakuan 'duo bisik-bisik' ini sering menimbulkan kecurigaan.
Kim Astrup (kiri) dan Anders Skaarup Rasmussen - Denmark (www.bwfbadminton.com)
5.Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan [Indonesia], rekor pertemuan : 2-5
  • R16 Indonesia Open 2015 : menang 21-17 21-15
  • SF Chinese Taipei Open 2015 : kalah 19-21 17-21
  • R16 Malaysia Open 2016 : menang 21-14 21-19
  • SF India Open 2018 : kalah 11-21 16-21
  • R32 Indonesia Open 2018 : kalah 16-21 21-18 10-21
  • SF Denmark Open 2018 : 18-21 22-24
  • SF Hongkong Open 2018 : kalah 14-21 21-18 9-21
Tercatat tujuh kali pertemuan antara ganda putra terkuat Indonesia ini, Ahsan/ Hendra baru dua kali menang atas Kevin/Marcus, dan itupun terjadi saat Minions masih di barisan tim pelapis.
Mohammad Ahsan (kiri) dan Hendra Setiawan - Indonesia (www.bwfbadminton.com)
6.Hiroyuki Endo/ Yuta Watanabe [Jepang], rekor pertemuan 0-2
  • R16 French Open 2018 : kalah 14-21 20-22
  • R32 Hongkong Open 2018 : kalah 14-21 15-21
Baru dua kali pertemuan, tak sekalipun pasangan ini mampu atasi Marcus/Kevin. Namun perlu diperhatikan bahwa Yuta Watanabe adalah satu-satunya pemain yang bermain di dua nomor pada turnamen WTF 2018 kali ini. Tentu saja hal ini membuktikan bahwa pasangan Jepang ini bukanlah pemain sembarangan. Kecepatan dan keakuratan permainan mereka masih bisa dikatakan sama dengan rekannya Kamura/Sonoda yang merupakan lawan paling sengit bagi Markus/Kevin.
Hiroyuki Endo (kiri) dan Yuta Watanabe - Jepang (www.bwfbadminton.com)
7.Li Junhui / Liu Yu Chen [China], rekor pertemuan 1-8
  • SF Vietnam Open 2015 : menang 15-21 23-21 21-18
  • Final All England 2017 : kalah 19-21 14-21
  • QF Malaysia Open 2017 : kalah 21-7 17-21 17-21
  • SF China Open 2017 : kalah 14-21 18-21
  • SF Hongkong Open 2017 : kalah 13-21 21-16 13-21
  • R3 Group - World Superseries Finals 2017 : kalah 21-19 16-21 18-21
  • Final Indonesia Masters 2018 : kalah 21-11 10-21 16-21
  • Final Group - Asian Games 2018 : kalah 17-21 18-21
  • Final Japan Open 2018 : kalah 11-21 13-21
Li/Liu yang finish di peringkat 10 berhasil lolos ke WTF 2018 dikarenakan mendapatkan wildcard sebagai juara dunia 2018 menyingkirkan kandidat yang finish di rangking 8 Kamura/Sonoda [Jepang]. Mungkin pasangan ini paling sial kalau bertemu Minions. Dari sembilan kali pertemuan, mereka hanya sekali menang pada saat pertama kali bertemu, selebihnya kandas. Dilihat dari data pertemuan, mengalahkan pasangan ini tidaklah mudah, karena harus melalui tiga set yang menegangkan, ditambah lagi drama main sabun yang sering ditunjukkan pemain-pemain asal China.

Liu Yuchen (kiri) dan Li Junhui - China (www.bwfbadminton.com)
Secara di atas kertas, pasangan Marcus/ Kevin memang masih jauh lebih unggul dibandingkan 7 pasangan calon lawannya di atas. Mereka masih berpotensi untuk kembali menjuarai turnamen yang dulu dinamai World Superseries Finals ini.
Beda misalnya kalau pasangan Liu Cheng/ Zhang Nan [China], Mads Conrad/ Mads Kolding [Denmark], Mathias Boe/ Carsten Mogensen [Denmark], Takeshi Kamura/ Keigo Sonoda [Jepang] atau Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto [Indonesia] juga lolos ke WTF, mungkin persaingannya semakin berat karena lima pasangan inilah lawan paling tangguh bagi Minions.
Nah, kalau menurut sobat bagaimana? Apakah Marcus/Kevin bisa rebut kembali podium juara di World Tour Finals seperti tahun lalu? Silahkan dikomen saja sekeren-kerennya yah, asal positif dan sopan.
Sumber : www.bwfbadminton.com
Foto : www.badmintonindonesia.org